Sabtu, 20 Desember 2008

Janji Anggota

Kode Etik Perguruan merupakan pedoman atau dasar bagi pembentukan dan pengembangan din, yang dipaparkan dalarn janji anggota (TRI PRASETYA PERGURUAN), yaitu

1. Taat dan Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Mengabdi dan berbakti kepada Nusa, Bangsa dan Negara Republik Indonesia
3. Setia dan Taat kepada Perguruan.

Janji anggota yang pertama merupakan dasar spiritual religius yang mendasari dan rnenjiwai janji anggota yang kedua dan ketiga. Dasar spiritual ini merupakan dasar utama dan mutlak, bahwa didalarn Perguruan pembentukan dan pengembangan diri didasarkan pada azas Ketuhanan Yang Maha Esa.

Janji anggota kedua merupakan sasaran atau bidang pengabdian yang dijiwai dan didasari janji anggota pertama dan semangat pengabdian pada Perguruan.

Janji anggota ketiga merupakan semangat pengabdian pada Perguruan yang berdasarkan pada azas kekeluargaan dan persaudaraan.


Merpati Putih (MP) merupakan salah satu perguruan pencak silat bela diri Tangan Kosong (PPS Betako) dan merupakan salah satu aset budaya bangsa, mulai terbentuk aliran jenis beladiri ini pada sekitar tahun 1550-an dan perlu dilestarikan serta dikembangkan selaras dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi dewasa ini. Saat ini MP merupakan salah satu anggota Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan Martial Arts Federation For World Peace (MAFWP) serta Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa atau PERSILAT (International Pencak Silat Federation).

Arti Nama dan Motto

Arti dari Merpati Putih itu sendiri adalah suatu singkatan dalam bahasa Jawa, yaitu:

Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening yang dalam bahasa Indonesia berarti "Mencari sampai mendapat Kebenaran dengan Ketenangan" sehingga diharapkan seorang Anggota Merpati Putih akan menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala tindakannya. Selain itu PPS Betako Merpati Putih mempunyai motto: "Sumbangsihku tak berharga, namun Keikhlasanku nyata".

[sunting] Sejarah

Merpati putih (MP) merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang Indonesia yang pada awalnya merupakan ilmu keluarga Keraton yang diwariskan secara turun menurun, yang pada akhirnya atas wasiat Sang Guru ilmu Merpati Putih diperkenankan dan disebarluaskan dengan maksud untuk ditumbuhkembangkan agar berguna bagi negara.

Awalnya aliran ini dimiliki oleh Sampeyan Dalem Inkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pangeran Prabu Mangkurat Ingkang Jumeneng Ing Kartosuro kemudian ke BPH Adiwidjojo (Grat I). Lalu setelah Grat ke tiga, R. Ay. Djojoredjoso ilmu yang diturunkan dipecah menurut spesialisasinya sendiri-sendiri, seni beladiri ini mempunyai dua saudara lainnya. yaitu bergelar Gagak Samudro dan Gagak Seto. Gagak Samudro diwariskan ilmu pengobatan, sedangkan Gagak Seto ilmu sastra. Dan untuk seni beladiri diturunkan kepada Gagak Handoko (Grat IV). Dari Gagak Handoko inilah akhirnya turun temurun ke Mas Saring lalu Mas Poeng dan Mas Budi menjadi PPS Betako Merpati Putih. Hingga kini, kedua saudara seperguruan lainnya tersebut tidak pernah diketahui keberadaan ilmunya dan masih tetap dicari hingga saat ini ditiap daerah di tanah air guna menyatukannya kembali.

Pada awalnya ilmu beladiri Pencak Silat ini hanya khusus diajarkan kepada Komando Pasukan Khusus ditiap kesatuan ABRI dan Polisi serta Pasukan Pengawalan Kepresidenan (Paspampres).

Didirikan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta, mempunyai kurang lebih 35 cabang dengan kolat (kelompok latihan) sebanyak 415 buah (menurut data tahun 1993) yang tersebar di seluruh Nusantara dan saat ini mempunyai anggota sebanyak satu juta orang lulusan serta yang masih aktif sekitar 100 ribu orang dan tersebar di seluruh Indonesia.

Sang Guru Merpati Putih adalah Bapak Saring Hadi Poernomo, sedangkan pendiri Perguruan dan Guru Besar sekaligus pewaris ilmu adalah Purwoto Hadi Purnomo (Mas Poeng) dan Budi Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi) sebagai Guru Besar terakhir yaitu generasi ke sebelas (Grat XI).

PPS Betako Merpati Putih berasal dari seni beladiri keraton. Termasuk diantaranya adalah Pangeran Diponegoro.

Berikut Silsilah Turunan aliran PPS Betako Merpati Putih:

  • BPH ADIWIDJOJO: Grat-I
  • PH SINGOSARI: Grat-II
  • R Ay DJOJOREDJOSO: Grat-III
  • GAGAK HANDOKO: Grat-IV
  • RM REKSO WIDJOJO: Grat-V
  • R BONGSO DJOJO: Grat-VI
  • DJO PREMONO: Grat-VII
  • RM WONGSO DJOJO: Grat-VIII
  • KROMO MENGGOLO: Grat-IX
  • SARING HADI POERNOMO: Grat-X
  • POERWOTO HADI POERNOMO dan BUDI SANTOSO HADI POERNOMO: Grat-XI

Amanat Sang Guru, seorang Anggota Merpati putih haruslah mengemban amanat Sang Guru yaitu :

  • Memiliki rasa jujur dan welas asih
  • Percaya pada diri sendiri
  • Keserasian dan keselarasan dalam penampilan sehari-hari
  • Menghayati dan mengamalkan sikap itu agar menimbulkan Ketaqwaan kepada Tuhan.

Pada tahun 1995, seorang anggota PPS Betako Merpati Putih cabang Jakarta Selatan, Mas Eddie Pasar mendapat piagam penghargaan Rekor dari Musium Rekor Indonesia (MURI) karena mendemonstasikan menyetir mobil terjauh dari Bogor ke Jakarta dengan mata tertutup.

Hingga tahun 1998 PPS Betako Merpati Putih masih hanya untuk Warga Negara Indonesia saja. Namun karena minat dari luar negeri sangat banyak dan antusias, MP mulai membuka diri untuk menerima anggota dari luar negeri. Adalah Nate Zeleznick dan Mike Zeleznick sebagai orang berkulit putih pertama yang diajarkan pencak silat ini pada tahun 1999 dan menjadi Guru Merpati Putih Pertama di Amerika. Pada awal bulan Oktober 2000 Mas Pung dan Mas Budi meresmikan American School of Merpati Putih yang pertama berlokasi di Ogden City Mall, Utah. MP adalah satu-satunya Pencak Silat yang diselidiki secara ilmiah mengenai masalah adanya tenaga dalam.

[sunting] Beladiri Tangan Kosong (Betako)

Latihan Merpati Putih mementingkan aspek beladiri tanpa senjata/tangan kosong. Bagian-bagian tubuh manusia dapat digunakan sebagai senjata yang tak kalah ampuhnya dengan senjata sesungguhnya. Tetapi walaupun begitu pada anggota Merpati Putih secara ekstra kurikuler (bukan kurikulum latihan) diperkenalkan senjata, sifat dan karakteristik senjata, cara menghadapi dan sebagainya.

[sunting] Tujuan

PPS Betako Merpati Putih adalah salah satu warisan ilmu beladiri karya nenek moyang Indonesia asli, dan bertujuan menempa kepribadian anggota-anggotanya agar berwatak dan berkepribadian kuat, harmonis, dinamis serta patriotis, sesuai filsafat Indonesia, yaitu Pancasila.

[sunting] Jurus dan Tenaga Dalam

Merpati Putih menggunakan tenaga dalam asli manusia, dengan permainan napas. Pada orang biasa, tenaga asli tersebut dapat dilihat dan digunakan hanya pada saat orang bersangkutan dalam kondisi terdesak saja. Misal: melompat pagar saat anjing mengejarnya di jalan yang buntu. Dalam keadaan kembali normal / tidak terdesak, orang tersebut serasa tidak percaya telah melompati pagar yang tinggi tersebut. Maka di dalam Pencak Silat ini, bagaimana menggunakan tenaga ekstra asli manusia tersebut pada saat normal, kapanpun dan dimanapun.

Secara normal sel dalam tubuh manusia menghasilkan zat yang bernama Adenosine Triphospate (A.T.P) yang merupakan cadangan energi dalam tubuh. Maka dengan bantuan teknik olah nafas, tenaga tersembunyi manusia itu dapat di latih untuk diperoleh dan dikumpulkan di dalam tubuh. Ada banyak Jurus (teknik olah) Pernapasan di dalam Pencak Silat ini diantaranya Pernapasan Pembinaan dan Pernapasan Pengolahan. Juga Ada beberapa Teknik Jurus diantaranya adalah Rangkaian Gerakan Terikat (RGT) dan Rangkaian Gerakan Bebas (RGB) Selain itu juga ada beberapa Teknik Langkah dan Gerak, diantaranya adalah Langkah Praktis dan Gerak Praktis.

Selain dari Diri Sendiri (energi badan), pengambilan energi getaran di Pencak Silat Merpati Putih ini dapat pula diambil dari alam seperti dari Bumi (energi tanah juga pohon yang berusia amat tua), atau bahkan energi dari Angkasa (energi bintang, matahari ataupun bulan.

Beberapa tahun belakangan, ilmu tenaga dalam Merpati Putih yang mengandung energi dan getaran ini telah diselidiki lebih jauh secara ilmu pengetahuan dan dikembangkan juga untuk pengobatan serta untuk kepentingan orang tuna netra, agar mereka bisa membaca, membedakan dan mengenali warna serta dapat mempermudah segala aktifitas lainnya sehari-hari.

[sunting] Tingkatan dan Latihan

Ada dua belas tingkatan di dalam PPS Betako Merpati Putih ini. Tingkatan-tingkatan dalam PPS Betako Merpati Putih dimulai dengan:

  • Tingkat Dasar I, tingkatan pertama masih berstatus calon anggota, walaupun telah berseragam baju atau kaos berwarna putih, celana hitam, kerah baju merah dengan label nama diri di dada namun sabuk masih putih polos.
  • Tingkat Dasar II, tingkatan kedua dan seterusnya telah memakai seragam anggota tanpa nama diri dengan lambang IPSI dan lambang Merpati Putih di dada serta bersabuk merah polos.
  • Tingkat Balik I, sabuk merah (tanpa strip) dengan lambang Merpati Putih di salah satu ujungnya.
  • Tingkat Balik II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah di salah satu ujungnya.
  • Tingkat Kombinasi I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip jingga di salah satu ujungnya.
  • Tingkat Kombinasi II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip kuning di salah satu ujungnya.
  • Tingkat Khusus I (Khusus Tangan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip hijau di salah satu ujungnya.
  • Tingkat Khusus II (Khusus Kaki), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip biru di salah satu ujungnya.
  • Tingkat Khusus III (Khusus Badan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip nila di salah satu ujungnya.
  • Tingkat Penyegaran, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip ungu di salah satu ujungnya.
  • Tingkat Inti I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip putih di salah satu ujungnya.
  • Tingkat Inti II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah dan putih di salah satu ujungnya.

Para anggota berlatih paling tidak dua kali dalam seminggu di suatu Kelompok Latihan atau biasa disebut Kolat. Setiap kali latihan memakan waktu sekitar kurang-lebih dua jam. Pada tiap tahun, yaitu tepatnya setiap Tahun Baru 1 Suro atau 1 Muharam, seluruh anggota dari Sabang sampai Merauke diperbolehkan mengikuti dan berkumpul bersama-sama anggota lainnya di Yogyakarta, tepatnya di pantai Parang Kusumo untuk latihan bersama dari semua Tingkatan. Juga diadakan Napak Tilas di daerah Bukit Manoreh. Acara ini sudah merupakan tradisi di dalam perguruan pencak silat ini yang berguna untuk mengetahui dan dapat bertukar pikiran antar anggota satu dengan anggota lainnya.



Buku Kiat Sehat ala MP

Buku kiat sehat ala Merpati Putih ini merupakan petunjuk teknis (juknis) untuk latihan pernafasan ala Merpati Putih (MP)

Didalamnya terangkum berbagai pengalaman yang mengagumkan dari para pelaku dengan adanya latihan rutin pernafasan ala MP. Juga berbagai testimoni dari para pelaku yang sudah malang melintang mencari kesembuhan dan akhirnya mereka sendiri yang bisa menyembuhkan (tentu saja dengan ijin Allah) dengan latihan rutin pernafasan ala MP.

Disamping itu juga ada petunjuk pengolahan nafas untuk tujuan kesehatan (penyembuhan), bagaimana mengembangkan nafas pembinaan dan pengolahan, dan masih banyak lagi tip-tip istimewa untuk kesehatan.

Terlalu sayang untuk membiarkan buku setebal 150 halaman ini tersisa di toko buku, segera cari dan dapatkan, baca, lakukan, dan Insya Allah akan sehat dan bugar.

Sekilas Biografi Guru Besar Perguruan Merpati Putih: Poerwoto Hadipoernomo

Dirangkum dari berbagai sumber
Depok: 19 Okt 2005

S.Riyanto

Poerwoto Hadipoernomo, lahir di kota gudeg Yogyakarta pada 1 Desember 1944. Sebagai pewaris ilmu Bela Diri Tangan Kosong (Betako), sejak kecil akrab dengan tempaaan keilmuan Merpati Putih, ayahnya sendirilah yang selalu mengasah dengan ilmu beladiri ini. Ayahnya menanamkan disiplin, kerja keras, dan berani.

Bahkan ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar, suatu malam ayahnya mengajak jalan kaki menempuh jarak +40 km ke pantai parang kusumo untuk latihan. Ditengah-tengah latihan oleh ayahnya ditinggal sendirian di pantai yang gelap gulita, anak yang masih duduk di bangku SD itu harus pulang jalan kaki dikegelapan malam. Setelah beranjak dewasa, hasil tempaan orang tuanya mulai dipahami. Mas Poeng demikian panggilan akrab guru besar perguruan Merpati Putih, tidak pernah puas dengan hasil kerja kerasnya. Ia selalu belajar dan mendalami keilmuan yang berasal dari Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan Pangeran Prabu Amangkurat ini.

Agar perguruan ini dapat dinikmati oleh masyarakat luas dan terorganisir dengan baik, maka pada 17 April 1998, ia mendirikan Yayasan Saring Hadipoernomo. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, ilmu kanuragan warisan orang tuanya mulai dikembangkan dan diteliti secara ilmiah bersama dengan adiknya, R Budi Santoso.

Beberapa lembaga seperti AKABRI Udara, Fakulas Kedokteran Universitas Gajah Mada, dan beberapa lembaga ternama dinegeri ini pernah meneliti ilmu pernafasan ini. Adenosin Tri Phospat (ATP) adalah senyawa kimia yang menjadi misteri dalam perguruan Betako yang dapat menimbulkan explosive power.

Hasil kerja kerasnya mulai diakui masyrakat, terbukti dengan diterimanya penghargaan demi penghargaan dari dalam maupun luar negeri.

“Merpati Putih” adalah merupakan akronim dari “Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening” yang mempunyai makna:



  1. Mersudi : Mencari sampai mendapatkan.
  2. Pa-tithising : Suatu titisan kedamaian lahir batin.
  3. Ti-ndak : Tindakan yang telah dihalalkan oleh Allah.
  4. Pu-sakane : Sebagai bekal/pusaka.
  5. Ti-tising : Insan terkasih (manusia dan segala ciptaannya)
  6. H-ening : Suci karena Allah.
Yang berarti

“Mencari sampai mendapatkan suatu kedamaian lahir batin, untuk segala tindakan yang terpuji, sebagai bekal/pusaka ketentraman selama hidup didunia sebagai insan suci ciptaan Tuhan Yang Maha Esa”.

Sedangkan secara lebih singkat dapat diartikan : “Mencari sampai mendapat tindakan kebenaran dengan ketenangan”.

Jumat, 19 Desember 2008